Gerak Parabola

Perhatikan lintasan sepeda motor yang sedang beraksi berikut :

parabola1http://dev.galileotoeinstein.com

Lintasan dari sepeda motor tersebut berupa parabola (melengkung), gerak dengan lintasan membentuk parabola disebut gerak parabola, yang merupakan salah satu dari gerak dalam dua dimensi. Bagaimana terjadinya ?

Pada gambar atraksi sepeda motor diatas, terlihat bahwa sepeda motor mengalami perpindahan secara horizontal dan secara vertikal. Secara horizontal sepeda motor menjauh dari posisi awal sedangkan secara vertikal bergerak ke atas kemudian turun kembali.

Ketika benda melayang diudara, secara vertikal benda akan ditarik oleh gaya gravitasi sepanjang geraknya, sehingga karena pada awalnya benda bergerak berlawanan arah dengan arah gaya gravitasi, semakin keatas benda semakin melambat, dan pada akhirnya benda akan berhenti sejenak dan kemudian berbalik arah. Berarti secara vertikal benda bergerak dalam pengaruh gaya dimana gaya yang mempengaruhinya besarnya tetap. Gerak yang dipengaruhi oleh gaya tetap ini akan mengalami percepatan (dalam hal ini perlambatan) sehingga geraknya digolongkan GLBB. Secara horizontal benda tidak dalam pengaruh gaya (jika dianggap gesekan udara kecil) sehingga geraknya  lurus beraturan (GLB). Jadi gerak dengan lintasan parabola disebabkan karena perpaduan antara GLB dan GLBB dalam arah yang saling tegak lurus.

Dalam hal gerak benda yang melayang diudara, GLBB nya adalah pada arah vertikal, dan GLB nya pada arah horizontal.

Tinjauan Fisis Gerak parabola
Pada awal gerak benda dilontarkan dengan arah membentuk sudut (0 < θ < 90) terhadap horizontal, disebut dengan sudut elevasi, dengan kecepatan awal (vo) seperti gambar berikut :

parabola2

Karena membentuk sudut terhadap horizontal, maka kecepatan awal ini memiliki komponen arah horizontal dan arah vertikal, kita simbolkan vox sebagai komponen kecepatan arah horizontal dan voy sebagai komponen arah vertikal. Seperti gambar berikut :

parabola 3

Besar vox = vo cos θ, dan besar voy = vo sin θ.

Selanjutnya gerak horizontal mengikuti persamaan gerak lurus beraturan dimana
x = vo cos θ . t, x adalah jarak horizontal dihitung dari posisi awal .  sepanjang gerak horizontal kecepatannya (vx) tetap sebesar  vx = vo cos θ. Sedangkan pada arah vertikal akan mengikuti persamaan gerak lurus berubah beraturan, yaitu :

vy = vo sin θ – gt
y = vo sin θ . t – ½ gt2  dan
vy2 = vo2  sin2 θ – 2 gy

dimana
g adalah percepatangravitasi, tanda negatif pada g disebabkan arah gerak benda berlawanan dengan gaya tarik gravitasi yang mempengaruhinya.
y adalah posisi vertikal yang tingginya diukur dari posisi awal gerak,
vy adalah kecepatan arah vertikal disepanjang perjalanan

posisi benda (xi + yj) disepanjang perjalanan mengikuti persamaan berikut :

x = vo cos θ . t
y = vo sin θ .t – ½ gt2

lihat gambar berikut :

parabola 4
kecepatan disepanjang perjalanan merupakan gabungan dari kecepatan arah horizontal dan kecepatan arah vertikal mengikuti persamaan pithagoras :

parabola 5Dimana :
vx = vo cos θ
vy = vo sin θ – gt

perhatikan gambar berikut :

parabola 6

Posisi Tititk Puncak

Di titik puncak kecepatan arah vertikal sama dengan nol  (vy = 0), karena sedang berbalik arah
Jika data vy = 0 ini dimasukkan dalam persamaan GLBB diperoleh :

vy    = vo sin q – gt
0= vo sin q – gt, diperoleh :

parabola 7

Dimana t adalah waktu mencapai titik puncak selanjutnya diberi simbol “ ty max

parabola 8

Jika v = 0 ini dimaskukan dalam persamaan GLBB yang lain diperoleh :

vy2 = vo2  sin2 q – 2 gy
0   = vo2  sin2 q – 2 gy,  diperoleh :

parabola 9

Dimana y adalah tinggi puncak dihitung dari posisi awal, selanjutnya diberi simbol “ymax

parabola 10

Lihat gambar berikut

parabola 11

Posisi titik terjauh

Titik terjauh adalah jarak terjauh yang sejajar dengan posisi awal, pada posisi terjauh ini tinggi benda sama dengan nol ( y = 0), dan waktu mencapai titik terjauh (txmax)  adalah dua kali waktu mencapai titik tertinggi, karena secara horizontal tidak ada gaya yang bekerja pada benda, sehingga waktu tempuh mencapai puncak dari posisi awal adalah sama dengan waktu tempuh dari puncak sampai posisi terjauh. (tx max = ty max).

Jika tx max dimasukkan dalam variabel t pada persamaan posisi horizontal x = vo cos θ . t, diperoleh :
parabola 13

Dapat pula disederhanakan menjadi :

parabola 14

Dimana x adalah jarak horizontal  terjauh yang diukur dari posisi awal, selanjutnya diberi simbol “ xmax

parabola 15

Lihat gambar berikut :

parabola 16

Gerak parabola dari benda yang dilempar mendatar dari suatu puncak

parabola 18

Kecepatan awal langsung sebagai vox , tidak memiliki kecepatan awal arah vertikal (voy = 0)

Karena gerak vertikal langsung mengarah ke bawah (searah dengan gaya gravitasi) maka percepatan gravitasi bernilai positip.

Posisi di sembarang waktu :
x = vox . t
y = ½ gt2
lihat gambar :

parabola 19

Kecepatan disembarang waktu (v) adalah merupakan resultan dari kecepatan arah horizontal (vx) dan kecepatan arah vertikal (vy), dihitung dengan rumus phytagoras sbb :

parabola 5Dimana :
vx =  vox dan vy = gt

perhatikan gambar berikut :

parabola 21

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pos ini dipublikasikan di Uncategorized. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar